Salahuddin Al-Ayyubi Mengembalikan Mesir ke Tangan Khalifah Sunni

blogger templates

Salahuddin Al-Ayyubi Mengembalikan Mesir ke Tangan Khalifah Sunni

Salahuddin al-Ayyubi terlahir dengan nama Salahuddin Yusuf bin Ayyub bin Syadzi atau Salah Ad-Din Ibn Ayyub atau juga dikenal sebagai Saladin oleh orang-orang Barat, ia adalah salah seorang panglima perang, tokoh islam dan jenderal dalam sejarah Islam. Salahuddin Al-Ayyubi banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam di hadapan agresi orang-orang Kristen Eropa yang akan kita bahas bersama pada kesempatan ini. Selain terkenal sebagai panglima perang yang melawan pasukan salib, Salahuddin Al-Ayyubi Mengembalikan Mesir ke Tangan Khalifah Abbasiyah Sunni dari tangan Khalifah Fatimiyah.


Pemerintahan Syiah Khilafah Bani Fatimiyyah

Pemerintahan Bani Fatimiyyah bermula semenjak tahun 296 H dan berakhir pada tahun 567. Khalifah Pertama Bani Fatimiyyah bernama al-Mahdi Billah. Ia adalah Abu Muhammad Ubaidillah bin Ahmad bin Ismail Ketiga (Tsalits) bin Ahmad bin Ismail Tsalits (Kedua) bin Ismail A'raj bin Ja'far al-Shadiq As. Adapun terkait nasab-nasab yang dinukil bagi penguasa Bani Fatimiyyah yang lain terdapat perbedaan. Namun menurut pihak syiah, mereka mengklaim sambungan nasabnya hingga Ali ra'.

Para Khalifah Bani Fatimiyyah banyak membantu penyebaran Syiah di Mesir, Bani Fatimiyyah mengibarkan bendera Syiah serta menyatakan Syiah sebagai mazhab resmi orang-orang Mesir. Tentu ini sangat bertentangan dengan Khilafah Abbasiyah yang bermazhab sunni. Pada akhir-akhir pemerintahan Bani Fatimiyyah, kondisi ekonomi masyarakat sangat susah dan dua ratus ribu Dinar yang harus dibayar oleh rakyat setiap tahunnya. Namun pada masa Salahuddin, ia memberikan kelonggaran kepada rakyat untuk membayar sekali saja pajak mereka.

Selama dua bulan memerintah Mesir, Salahuddin Al ayyubi membuat kebijakan-kebijakan progresif yang visioner. ia membangun dua sekolah besar berdasarkan madzhab Sunni Ahlussunnah wal Jamaah. Hal ini ia tujukan guna memberantas pemikiran Syiah yang bercokol sekian lama di tanah Mesir. Hasilnya bisa kita rasakan hingga saat ini, Mesir menjadi salah satu negeri pilar dakwah Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni.

Selain mendirikan sekolah Ahlussunnah wal Jamaah di Mesir yang melalui madrasah ini kebanyakan ulama dan pendakwah Syafi'i akan memasuki kehidupan masyarakat sehingga bisa membantu penyebaran mazhab Syafi'i di Mesir. Salahuddin juga mengganti syiar syiah seperti Asyura atau hari "menyiksa" diri bagi syiah, Salahudin Al-Ayyubi mengumumkan hari Asyura sebagai hari gembira dan berpesta nasional. Begitu juga, ungkapan "Hayya 'ala Khair al-'Amal" yang merupakan salah satu syiar mazhab Syiah dihapus dari azan. Pada tanggal 10 Dzulhijjah 565H.  Salahuddin Al-Ayyubi menginstruksikan supaya nama-nama para khalifah rasyidin yang merupakan simbol Ahlisunnah wal jamaah disebutkan pada setiap khutbah. Saladin mengganti hakim Syiah dengan menempatkan hakim Syafi'i sebagai usaha supaya fikih Syiah terhapus dan fikih Syafi'i dijalankan di tengah masyarakat Mesir sehingga masyarakat akrab dengan fikih Ahlussunnah wal Jamaah ini.

0 Response to "Salahuddin Al-Ayyubi Mengembalikan Mesir ke Tangan Khalifah Sunni"

Posting Komentar